Jakarta – Sebuah planet ditemukan dengan jarak 1500 tahun
cahaya dari Bumi, dan secara luar biasa sangat mirip dengan kondisi planet manusia di sistem tata surya.
Planet yang berukuran sama dengan Yupiter tersebut disebut dengan Corot-9b sedang mengorbit dalam jarak bintang jauh di galaksi Bima Sakti setiap 95 hari.
Ilmuwan percaya bahwa planet tersebut bisa menjadi Rosetta Stone atau penghubung riset dengan membantu memahami eksoplanet lain di galaksi.
Dr Hans Deeg, salah seorang ilmuwan dari Institut Astrofisika mengatakan, “Corot-9b adalah eksoplanet pertama yang sangat menyerupai planet Bumi di sistem tata surya. Memiliki ukuran yang sama dengan Yupiter dan orbit yang serupa dengan Merkurius.
Planet tersebut berhasil dideteksi dengan menggunakan teleskop ruang angkasa CoRoT oleh agensi ruang angkasa Prancis, CNES.
Lebih dari 400 eksoplanet telah ditemukan baru-baru ini, tetapi kebanyakan dari mereka dipanggil dengan istilah ‘Yupiter panas’, dengan gas raksasa yang memeluk bintang utama mereka dan memiliki temperatu permukaan sekitar 1000 derajat celcius atau lebih.
Sekitar 70 eksoplanet telah ditemukan dengan menggunakan metode yang berbeda tergantung pada planet yang melalui bintang yang ada di depannya, atau disebut transit. Planet melepaskan dirinya sendiri dengan menghisap keluar beberapa cahaya bintang yang menyebabkan planet tersebut menjadi redup.
Corot-9b teridentifikasi dengan menggunakan metode transit. Planet mengambil waktu 8 jam untuk melintasi di hadapan bintangnya, yang menyediakan banyak informasi kepada para astronom.
Namun planet tersebut berubah menjadi spesial karena planet tersebut bukanlah Yupiter panas. Dengan menggantungkan diri terhadap awan reflektif yang hadir di atmosfer, temperatur permukaannya di antara minus 20 dan 160 derajat celcius.
Dr Didier Queloz dari Universitas Genewa di Swiss dan penulis pendamping riset yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengatakan, “analisis kami menyediakan lebih banyak informasi tentang Corot-9b daripada eksoplanet lainnya yang memiliki tipe yang sama.”
“Penemuan tersebut bisa membuka wilayah riset baru untuk lebih memahami atmosfer secara lebih moderat dan planet dengan temperatur rendah, dan secara khusus menjadi sudut pandang baru yang lengkap untuk memahami temperatur kimiawi rendah di luar angkasa.” Tambah Queloz.
Dr Claire Moutou dari Laboratorium Astrofisika Marseille Prancis, anggota lain dari 60 orang tim internasional mengatakan, “Penemuan itu akan menjadi pengikat Rosetta Stone bagi riset eksoplanet.”
Planet tersebut ditemukan dengan menggunakan CoRoT pada tahun 2008, di Lembaga Observasi La Silla Chile, mengikuti penemuan sebelumnya dengan melihat detil sistem bintang.
Dengan menggunakan instrumen yang disebut HARP melalui pengukuran gelombang cahaya mereka mengkonfirmasi bahwa Corot-9b adalah sebuah eksoplanet dengan besar sekitar 80% Yupiter.
( SICERDIK )
Sumber www.dispendikbwi.co.cc
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar